Kamis, 02 Januari 2020

modul 10

modul 9

modul 8

modul 7

IP SUBBNETING

IP SUBBNETING


Nama : Myrta Amaryllidya 
Nim   : 20190910124
Kelas  : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Kuningan


Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk memudahkan pengelola jaringan komputer (system Administrator, Network Administrator, maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses subnetting sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR seperti yang disebutkan sebelumnya.



Alasan Melakukan Subneting

walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network

Tujuan Subneting 


  1. Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
  2. Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
  3. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.


Proses Subnetting

Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa proses antara lain :
  • Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
  • Menentukan jumlah host per subnet.
  • Menentukan subnet yang valid.
  • Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
  • Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.

Notasi Panjang Prefix

Apa itu Prefix?

Prefix adalah petunjuk banyak bit dari sebuah IP Address yang merupakan jumlah porsi dari Network ID. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Sementara nilai-nilai bit yang terdapat di subnet mask didefinisikan oleh RFC 950 sebagai berikut:
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0

Dan berikut ini adalah contoh format penggunaan network prefix

Kelas alamat : Kelas A
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8

Kelas alamat : Kelas B
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16

Kelas alamat : Kelas C
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24

DHCP


DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol


Nama : Myrta Amaryllidya 
Nim   : 20190910124
Kelas  : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer



Universitas Kuningan



DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual

Computer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client. Dengan demikian admintrastor tidak perluh lagi memberikan alamat IP secara manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan kepada DHCP Server
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka computer tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP, maka server

Cara kerja :

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri)

1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).

2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client
tersebut.

3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server

4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.

Kelebihan

1.Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
2.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidal bisa dipakai oleh client
yang lain.
3.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu
tertentu dari server.
4.Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
5 Mencegah terjadinya IP conflict.

Kekurangan:
 Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati
maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.


DNS


DNS (Domain Name System)

Nama : Myrta Amaryllidya 
Nim   : 20190910124
Kelas  : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
DNS adalah singkatan dari Domain Name System yang merupakan sebuah sistem untuk menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS adalah sistem yang memudahkan Anda dalam melakukan browsing di internet. Anda tidak perlu mengingat alamat website dalam angka. Anda cukup menuliskan nama domain yang ingin Anda buka dan DNS akan menerjemahkannya ke alamat IP tujuan Anda.


DNS biasanya digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk menyelesaikan permintaan untuk nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan menemukan layanan komputer serta perangkat di seluruh dunia. DNS menyediakan pelayanan yang cukup penting untuk internet, ketika perangkat keras komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
Fungsi DNS
Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;
Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.

Cara Kerja DNS
DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).
DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:

1. Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.

Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains: 
  1.  .com Organisasi Komersial 
  2.  .edu Institusi pendidikan atau universitas 
  3.  .org Organisasi non-profit 
  4.  .net Networks (backbone Internet) 
  5.  .gov Organisasi pemerintah non militer 
  6.  .mil Organisasi pemerintah militer 
  7.  .num No telpon 
  8.  .arpa Reverse DNS 
  9.  .xx dua-huruf untuk kode Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)


ROUTING



ROUTING 

Nama : Myrta Amaryllidya 
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi 
Fakultas Ilmu Komputer


Tahukah kamu tentang routing static dan dynamic Routing, adalah protokol yang berguna untuk memetakan rute dari tujuan paket.


Sedangkan routing sendiri itu dibagi menjadi dua, yaitu Static Routing dan Dynamic Routing. Untuk pengertian dari Static Routing dan Dynamic Routing simak baik-baik artikel ini ya
Routing static itu merupakan jenis dari routing yang dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.



Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
         Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan
         Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan
         Routing static ini biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil


Dibalik semua itu, routing static juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya :
Kelebihan menggunakan Routing static
         Meringankan kinerja processor router
         Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat pengiriman paket
         Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis
         Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik


Kelemahan menggunakan routing static
         Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
         Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil
         Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi secara manual
         Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual


Contoh Routing Static





1.     Cisco
Format routing static :
ip route network netmask gateway
Contoh routing static :
ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.10.2


Routing Dynamic
Routing Dynamic Route atau yang biasa dusebut dengan Dynamic Route adalah sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang seluruh IP address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan mampu melakukan update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke router lain.

Dynamic route  ini juga memiliki ciri-ciri, diantaranya;
Router berbagi informasi routing secara otomatis, Jumlah gateway sangat banyak, Routing tabel dibuat secara dinamik, serta Membutuhkan protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll).

Dynamic route juga bisa membuat keputusan pada route yang mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang paling efisien; salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit. Bagaimanapun, jika route macet, dynamic route dapat mengirimkan paket ke route alternatif.

Adapun keuntungan dynamic route adalah sebagai berikut :
         Cocok untuk area besar/luas
         Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
       Router secara otomatis berbagi informasi
         Routing table dibuat secara dinamik
         Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
         Administrator tidak ikut campur tangan


Sedangkan kelemahan dynamic route adalah sebagai berikut :     
    Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.


Contoh Dynamic Routing




1.     RIP (Routing Information Protocol)
Format :
router rip
network network
Contoh :
router rip
network 192.168.20.0


3.     OSPF (Open Shortest Path First)
Format :
router ospf id
network network wildcard area id_area
Contoh :
router ospf 10
network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0



PUBLIC & PRIVATE IP Addres



PUBLIC & PRIVATE IP Address

Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas  : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi 
Fakultas Ilmu Komputer


Kali ini saya akan membahas tentang PUBLIC & PRIVATE IP Address
Apa sih itu IP PUBLIC & IP PRIVATE ??




IP Public
IP Public adalah IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC  dan berisi beberapa buah network ID yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui proxy/NAT). IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203. Contoh : P Public adalah akses Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1

IP Private
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja.  Contoh : IP private akses di LAN modem menggunakan IP Private 192.168.1.1

Apa sih perbedaan diantara keduanya ??
Perbedaan IP Private dan IP Public

a). IP Public
Sebuah alamat IP Public yang ditugaskan untuk setiap komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan tidak bisa ada dua komputer dengan alamat IP Public yang sama dalam seluruh Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama lain” dan melakukan pertukaran informasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas alamat IP (Public) yang diberikan ke komputer. Alamat IP Public ditugaskan untuk komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer terhubung ke gateway Internet. Sebuah alamat IP Public dapat berupa statis atau dinamis. Sebuah alamat IP public static tidak dapat berubah dan digunakan terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di Internet. Di sisi lain sebuah alamat IP Public yang dinamis dipilih dari sebuah pool yang tersedia pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan memiliki IP dinamis yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted atau jaringan terputus apabila menghubungkannya kembali maka otomatis akan mendapat IP baru.





b). IP Private
Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk dalam salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal) :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses: 16,777,216)
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses: 1,048,576)
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Kelas D : 224.0.0.0 – 239.255.255.255
Kelas E : 24-.0.0.0 – 255.255.255.255
Alamat IP  Private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran komputer dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri dari 10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke 192.168.1.10. Berbeda dengan 


IP publik, administrator jaringan pribadi bebas untuk menetapkan alamat IP dari pilihannya sendiri (disediakan nomor IP  pada kisaran alamat IP pribadi seperti yang disebutkan di atas). Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke Internet. Demikian juga, komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung langsung ke perangkat dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk menghubungkan dua jaringan pribadi dengan bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network Address Translation. Jika jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui koneksi Internet melalui ISP) maka setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP publik. Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP publik digunakan untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet dengan koneksi DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.

IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203

Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3. Kelas C –> IP 192.168.x.x

IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau L

Untuk kelas A : 10.0.0.1 – 10.255.255.254
Untuk kelas B : 172.16.0.1 – 172.31.255.254
Untuk kelas C : 192.168.0.1 – 192.168.255.254


TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)



TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

Nama : Myrta Amaryllidya 
Kelas : SINFC-2019-D
Nim : 20190910124
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer

Apa itu TCP/IP???


Pengertian
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan salah satu jenis protokol jaringan yang dapat memberikan keleluasaan dalam berkomunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam satu jaringan walaupun platform yang digunakan pada komputer-komputer tersebut berbeda satu sama lain.

Model jaringan TCP/IP yaitu berbentuk layer atau lapisan. Ada 5 Lapisan pada TCP/IP, antara lain:



Physical Layer

Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi, dll. Lapisan ini fleksibel sesuai dengan media komunikasi yang digunakan.

Network Access Layer

Berfungsi mengatur penyaluran data pada media fisik yang digunakan. Lapisan ini memberikan layanan dan koreksi terhadap kesalahan data yang ditransmisikan.

Internet Layer

Berfungsi mendefinisikan bagaimana hubungan antara dua pihak dapat terjadi pada suatu jaringan. Pada jaringan internet, lapisan ini bertugas untuk memastikan agar semua paket data yang dikirimkan dapat sampai di tujuannya masing-masing.

Transport Layer

Berfungsi mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end host. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima oleh penerima adalah sama dengan informasi yang dikirim oleh pengirim.
Cara Kerja TCP/IP

Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah.

OSI

Pengertian OSI

OSI adalah protokol untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras / “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan modularity.

Modularity mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada perangkat keras / “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan atau keinginan yang berbeda.









Lapisan OSI

OSI terdiri dari 7 lapisan, antara lain:



Physical

Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.

Data Link

Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan hardware kemudian diangkut melalui media komunikasi dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.

Network

Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.

Transport

Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error.

Session

Menenutkan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi layer ini disebut “session”.

Presentation

Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format teks ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.

Application

Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

Cara kerja OSI

Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer aphysical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.

Application Layer

Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang berjalan pada jaringan. Oleh karena itu, akan banyak protokol pada lapisan ini sesuai dengan jumlah aplikasi yang dapat dijalankan.

Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :


OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer.
TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalahProtocol Independen.3.
Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat diperoleh secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak seperti OSI.
Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi standart dunia jaringankomputer, tidak seperti OSI.
OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke dalam applicationlayer.
TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke dalam satu layer.
TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI untuk memandu pikiran mereka.

Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :

1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”

MEDIA JARINGAN


MEDIA JARINGAN

Nama : Myrta Amaryllidya
Nim  : 20190910124
kelas   : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Kuningan

Apa itu media jaringan ?sebuah komputer tidak akan berjalan tanpa media jaringan bukan ??



 Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah komputer baik hardware maupun software, yaitu minimal dua buah komputer, Network inteface card, serta perangkat lain seperti hub, repeater, router, bridge, file server, dan media tranmisi. 
1.     Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired Network)
Hampir semua jaringan komputer yang ada saat ini menggunakan kabel sebagai media transmisi. Media transmisi ini memiliki keterbatasan jangkauan dan tidak efisien karena banyak memakai tempat untuk jaringan kabel. Jaringan kabel ini biasanya digunakan dalam area lokal, misalnya dalam satu gedung atau antargedung dalam satu lembaga pendidikan. Bila sumber data dan penerima memiliki jarak yang tidak terlalu jauh, kabel memang dapat digunakan sebagai media transmisi.
Kabel yang sering digunakan sebagai media transmisi antara lain:
1.Twisted Pair
2. Coaxiax
3.Serat optic,dll
2.       Media Transmisi tanpa Kabel(WirelessNetwork)
Media transmisi tanpa kabel merupakan komunikasi data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel sebagai media transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan tanpa kabel ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses setiap saat di mana pun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel.Pada media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data jaraknya cukup jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisi radiasi elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka berupa:
1. Gelombang Mikro
2. Gelombang radio,dll

Media jaringan atau media transmisi merupakan media yang menghubungkan satu perangkat dengan perangkat yang lainnya. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik, gelombang elektromagnetik ataupun gelombang cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. 

Dalam jaringan komputer dikenal ada tiga jenis media transmisi yang dapat digunakan yaitu media tembaga (cooper media), Optic Media (Fiber Optic) dan frekuensi radio (wireless).
Media yang mana yang cocok untuk digunakan?
Semua media (media tembaga, fiber optic maupun wireless) mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. Akan tetapi sebelum anda menentukan jenis media yang digunakan ada baiknya anda memperhatikan faktor-faktor berikut:
·       Harga
·       Keandalan (reliability)
·       Kemudahann instalasi dan perawatan
·       Laju pengiriman data maksimal
·       Keamanan data
·       Ketahanan terhadap interferensi
·       Kemudahan konfigurasi

A.      Cooper Media (Media Tembaga)
Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga.  Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
               Kelebihan : 
·         Murah
·         Jarak jangkauan yang luas
·         Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal                      telepon
·         Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain. 
              Kekurangan :
·       Instalansi yang rumit
·       Redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater.
·       Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Adapun contoh dari media tembaga adalah kabel STP, Kabel UTP dan kabel Coaxial. 
B.      Optic Media (Fiber Optic)
Fiber optic merupakan sebuah Teknologi kabel yang menggunakan benang serat kaca atau plastik untuk mengirimkan data agar sampai ke tujuannya. 
Kabel Fiber optic terdiri dari seikat benang kaca, yang masing-masing mampu mentransmisi pesan modulasi ke gelombang cahaya. serat  kaca  biasanya memiliki diameter sekitar 120 mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater.
Kelebihan fiber optic diantaranya :
·       Kemampuan mengirim data dengan kapastitas yang besar dan jarak yang jauh.
·       Kecepatan transmisi hingga mencapai gigabits
·       Tingkat keamanan fiber optic yang tinggi 
·       Tahan terhadap gangguan elektromagnetik
·       Lebih menghemat tempat, dibandingkan dengan kabel tembaga.
             Adapun Kekurangan dari kabel fiber optic diantaranya adalah:
·       Harganya yang cukup mahal
·       instalasi yang cukup rumit.

C.      Wireless Media
Wireless Media merupakan suatu media transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya, media ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara, ruang hampa udara, atau air. Pada sisi pengiriman / transmisi Antena menyebarkan energy elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk sisi penerimaan sinyal, antena menangkap gelombang elektromagnetik dari media.
Pada dasarnya terdapat dua jenis konfigurasi untuk transmisi wireless :
1. Searah  
Untuk konfigurasi searah, antena pentransmisi mengeluarkan sinyal elektromagnetik yang terpusat; antenna pentransmisi dan antenna penerima harus disejajarka dengan hati-hati. Umumnya, semakin tinggi frekuensi sinyal, semakin mungkin menfokuskannya kedalam sinar searah.
2. Segala Arah
Untuk konfigurasi segala arah, sinyal yang ditransmisikan menyebar luas ke segala penjuru dan diterima oleh banyak antenna.
Kelebihan media nirkabel diantaranya:
·         Mobilitas
·         Proses instalasi cepat
·         Fleksibilitas Tempat
·         Pengurangan anggaran biaya
·         Jangkauan luas
·         Tidak mengurangi kerapian ruangan

Kelemahan jaringan nirkabel :
·         Kecepatan transfer data terbatas
·         Alatnya cukup mahal.
·         Mudah mendapatkan Interferensi Gelombang
·         Kapasitas jaringan terbatas.





peralatan jaringan


PERALATAN JARINGAN  KOMPUTER

Nama : Myrta Amaryllidya 
Nim   : 20190910124
Kelas  : SINFC-2919-D
Prodi  : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer 

Universitas Kuningan
Peralatan jaringan komputer merupakan semua peralatan yang dapat digunakan untuk membantu dalam pembuatan jaringan komputer. Peralatan ini dapat anda temukan dengan mudah di toko-toko komputer dengan harga yang cukup murah. Berikut ini adalah peralatan - peralatan yang harus anda siapkan jika hendak membuat jaringan computer :
·       


  •                          Hub
Merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI layer 1 (Phisycal Layer). Fungsinya menerima sinyal dari suatu komputer kemudian mentransmisikannya ke komputer yang lain. Hub tidak mengenal MAC Address, sehingga tidak dapat memilah data mana yang harus ditransmisikan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya collition atau tabrakan data pada suatu jaringan. Hub ada yang bersifat aktif dan ada juga yang pasif. Hub memiliki beberapak port tempat meletakan atau memasang kabel dengan konektor RJ 45.
·       

  •                        Switch
Hampir sama dengan Hub. Bekerja pada OSI layer 2 (Data Link Layer). Bedanya dengan hub switch sudah mengenal mac address sehingga sudah bisa mengatasi terjadinya collition atau tabarakan data. Sudah memiliki jalur trasnmisi full duplex dimana memiliki dua jalur terpisah antara transmiter dan receiver.
·        

  •                         Router
Bekerja pada OSI layer 3 (network layer). berfungsi untuk penghubung atau penerus paket data antara dua segmen jaringan yang berbeda atau lebih.
·       

  •                                  Repeater
Sesuai dengan arti katanya pengulang, repeater berfungsi untuk menerima dan menguatkan kembali sinyal yang diterima untuk kembali dipancarkan ke tempat yang lebih jauh. Dengan repeater kita dapat menghubungkan perangkat pada jarak yang berjauhan.
·    

  •                                               Bridge
Sesuai dengan arti katanya yaitu jembatan,  bridge berfungsi untuk menghubungkan atau menjembatani  dua buah jaringan. Bridge dapat menghubungkan dua jaringan yang memiliki media komunikasi dan topologi jaringan yang berbeda
·                             

  •                          Konektor
Merupakan perangkat jaringan yang digunakan untuk penghubung kabel. konektor ini terpasang pada ujung - ujung kabel. Konektor bisa berupa BNC, RJ 45 atau ST
·   

  •                      Crimping Tools
Merupakan peralatan jaringan yang dapat digunakan untuk memasang konektor RJ 45 pada kabel UTP
·       

  •                                Cable Tester
Merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur sambungan kabel. Dengan menggunakan alat ini kita dapat mengetahui apakah kabel jaringan yang kita gunakan tersambung dengan baik atau tidak.





TOPOLOGI JARINGAN

Universitas KuninganTOPOLOGI JARINGAN


Nama : Myrta Amaryllidya 
Nim   : 20190910124
Kelas  : SINFC-2919-D
Prodi  : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer 


Haiii semua tahukah kalian apa itu topologi dan ada berapa macam 
bagaimana bisa komputer satu bisa terhubung ke komputer lainnya ?? 




Topologi jaringan adalah suatu cara untuk membuat sejumlah komputer saling berhubungan satu sama lain baik dua computer ataupun lebih , baik menggunakan kabel maupun yang nirkabel. Biasanya, tujuan topologi jaringan adalah demi kemudahan pertukaran informasi. Unsur unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node,link,danstation.

Topologi jaringan sering kali dipakai suatu perusahaan, lembaga, atau pun badan institusi agar antaranggota bisa saling melakukan komunikasi dengan cepat dan aman.
Macam-Macam Topologi Jaringan
Metode untuk membuat topologi jaringan memiliki banyak variasi, tergantung pada pilihan dan kebutuhan penggunanya. Masing-masing metode memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut ini adalah macam-macam topologi jaringan.
1.     

  •             Topologi RING

Topologi ini banyak digunakan diperusahaan dalam jaringan yang memiliki performa tinggi membutuhkan bandwitdth. Metode ini menghubungkan antarkomputer dengan cara membentuk rangkaian sebuah lingkaran atau yang lebih banyak di sebut cincin, masing masing pada titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN. . Sistem topologi jaringan berbentuk ring dibuat untuk bisa saling berinteraksi dalam keadaan dekat atau jauh. 

Karakteristik :
a.       Setiap computer atau node terhubung secara langsung satu sama lain
b.      Proses pengiriman data pada satu waktu hanya dapat dilakukan oleh satu node dan proses pengiriman satu jalur
c.       Jenis kabel jaringan yang digunakan umumnya UTP
d.      Kerusakan pada salah satu node berpengaruh terhadap yang lainnya

                         Kelebihan :
·         Cenderung mudah di rancang
·         Akses data lebih baik daripada topologi bus
·         Mudah dalam proses konfigurasi
·         Konfigurasi point to point
·         Hemat kabel
                         
                         Kekurangan :
·         Jika salah satu node mengalami kerusakan maka seluruh jaringan akan ikut tergangu, namun ini dapat diatasi menggunakan dua jalur cincin
·         Proses pengembangan lebih sulit dikarenakan proses penambahan
·         Diperluhkan penanganan dan pengelolaan khusus
·         Lebih sulit dikonfigurasi daripada topologi star

Cara kerja topologi RING

Setiap node pada sentral memiliki penguat sinyal di kedua sisinya. Sehingga, setiap perangkat saling bekerja sama untuk menguatkan sinyal. Alat bernama token akan membantu saat proses penerimaan dan penerusan sinyal. Token juga berfungsi sebagai
pengantar data jika dibutuhkan oleh suatu node.
2.      

  •             Topologi BUS


Topologi ini adalah topologi yang pertama kali digunakan untuk menghubungkan komputer. dalam topologi ini masing-masing komputer aka terhububng ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan computer

                        Karakteristik :
a.       Sangat sederhana dalam instalasi.
b.      Sangat ekonomis dalam biaya.
c.       Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
d.      Tidak diperlukan hub, yang banyak diperlukanadalah Tconnector pada setiap ethernet card.
e.      Problem yang sering terjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
            
                         Kelebihan :
·         Tidak memerlukan sumber daya kabel yang banyak 
·         Biayanya juga lebih murah dibanding dengan topologi lainnya
·         tidak terlalu rumit jika kita ingin menambah jangkauan jaringan
             
                          kekurangan :
·         Tidak cocok untuk Trafic(lalu lintas) jaringan yang padat.
·         Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada bus.
·         Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain.
            
                    Cara kerja topologi BUS

Cara Kerja topologi jaringan bus menghubungkan sesuatu ke setiap komputer di jaringan yang disebut trunk segmen. Bus biasanya disebut kabel yang menghubungkan ujung ke ujung dan ini digunakan untuk mengirimkan sinyal dari satu ujung ke ujung lainnya. Pada akhir setiap terminator ditempatkan ia mengenali kemana arah data bepergian dan juga terminator digunakan untuk menyerap sinyal. Jika terminator tidak menyerap sinyal kemudian sinyal yang sama tercermin kembali ke bus, hal ini mengacaukan aliran seluruh data. Topologi tipe Bus dianggap sebagai jaringan pasif karena komputer sebagian besar tergantung pada sinyal yang ditransmisikan.
3.      

  •                          Tolopogi STAR

bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Karakteristik :
·         Setiap Node berkomunikasi secara langsung dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke central node dan kembali lagi.
·         Muda di kembangkan karena setiap node hanya memiliki kabel yang langsug terhubung ke central node.
·         Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
·         Dapat di gunakan Kabel Lower karena hanya meng-handle satu trafik node dan biasannya mengunakan kabel UTP.

Kelebihan :
·         Tingkat keamanan termasuk tinggi.
·         Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
·         Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
·         Akses Kontrol terpusat.
·         Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
·         Paling fleksibel.

Kekurangan :
·         Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
·         Boros dalam pemakaian kabel.
·         HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
·         Jaringan tergantung pada terminal pusat.
·         Jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
·         Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring.

Cara kerja :
Hub yang telah tersambung dengan server penyedia paket data sudah harus siap untuk sebagai pusat dari jaringan komputer. Lalu, pasang kabel-kabel di dalam port pada hub atau switch yang dipakai sebagai sentral. Jika tiap kabel sudah terpasang, hubungkan kabel-kabel tersebut ke dalam komputer-komputer yang dijadikan sebagai client atau user. Dengan seperti itu, setiap user atau client akan mendapatkan data yang sama seperti apa yang dimiliki oleh server sebagai sentral dan juga sumber paket data.Jika memakai topologi star dalam pembuatan suatu jaringan komputer,maka harus membuat setiap komputer yang dipakai sebagai user dan membutuhkan tiap komputer dengna satu instalasi kabel. Oleh sebab itu jika mempunyai 50 unit komputer client atau user, maka membutuhkan 50 unit kabel supaya suatu jaringan topologi star bisa berjalan dengan baik dan optimal di setiap komputer user.Penggunaan topologi star bukan saja yang konvensional, tetapi telah ada istilah topologi star hybrid. Yang pada dasarnya topologi ini sama saja dengan topologi star umumnya. Tetapi yang membedakan adalah pemakaian kabelnya yang seringkali memakai beberapa tipe kabel di suatu jaringan komputernya.Pemakaian beberapa tipe kabel lebih menuju pada kualitas dari transfer data yang bisa dilaksanakan oleh server dan hub atau switch kepada user. Semakin bagus kualitas dan jenis kabel yang dipakai di topologi star, maka semakin bagus pula kualitas dari transfer sinyal dan paket data dalam jaringan komputer tersebut.
4.     

  •                                         Topologi MESH



suatu jaringan komputer dimana bentuk koneksi antar perangkat komputer saling terhubung secara langsung satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan.
Dalam topologi mesh atau topologi jala, masing-masing perangkat komputer dalam satu jaringan dapat saling berkomunikasi langsung karena saling terhubung satu sama lain, atau disebut dengan dedicated links. Topologi Mesh umumnya dibuat untuk jaringan yang skalanya tidak terlalu besar dan membutuhkan komunikasi antar perangkat dengan cepat.

Karakteristik :
·         Setiap perangkat komputer dalam topologi mesh saling terhubung satu sama lain
·         Topologi mesh menggunakan banyak kabel agar dapat menghubungkan semua perangkat
·         Masing-masing node memiliki setidaknya 2 atau lebih port l/O
·         Setiap node memiliki konfigurasi yang berbeda dalam berkomunikasi
            
  Kelebihan :
·         Adanya link khusus
·         merupakan jaringan kuat
·         Memiliki sifat Robust
·         Pengiriman data dapat dilakukan secara bersamaan
·         Pemecahan masalah lebih mudah

Kekurangan :
·         Proses perawatan sangat menyita waktu serta membutuhkan pendanaan yang mahal.
·         Sulit untuk diimplementasikan atau diterapkan.
·         Dibutuhkannya penggunaan ethernet serta kabel yang banyak.
·         Dengan banyaknya kabel yang terpasang akan meningkatkan resiko terjadinya gangguan jaringan.
·         tingkat redudansi yang cukup tinggi dibandingkan topologi jenis lain.

Cara kerja
Secara sederhana cara kerja topologi mesh adalah setip node pada jaringan akan saling terhubung karena menggunakan kabel yang langsung menuju node yang dituju. Jadi data yang mengalir akan langsung menuju ke node yang dituju sehingga data yang mengalir pada topologi mesh sangat cepat. Datayang mengalir ini langsung menuju node tujuan tanpa harus melalui node lain.

5.     

  •                                            Topologi PEER TO PEER

jaringan di dalam komputer yang di dalam rangkaiannya hanya terdiri dari beberapa komputer saja, bahkan tak lebih jumlahnya dari 10 komputer. Sehingga setiap komputer satu sama lainnya dapat saling berinteraksi tanpa harus adanya server. Dapat dikatakan jika setiap komputer dapat menjadi client ataupun server. Hal inilah yang merupakan konsep dari
topologi peer to peer.

Karakteristik Topologi Peer to Peer
·         Topologi paling sederhana dalam proses penginstalan
·         Client dapat bertindak sebagai server atau sebaliknya
·         Topologi Peer to Peer lebih mudah untuk diimplementasikan karena banyaknya dukungan dari perangkat keras dan perangkat lunak model terbaru

Kelebihan Topologi Peer to Peer
·         Biaya yang murah
·         Masing masing pc/laptop dapat berperan sebagai client maupun server
·         Instalasi yang cukup mudah
·         Setiap perangkat komputer yang ada di dalam jaringan topologi peer to peer dapat melakukan transfer file serta menerima file yang disesuaikan dengan kebutuhan masing masing oengguna.
·         Client bisa menjadi server atau sebaliknya

Kekurangan Topologi Peer to Peer
·         Keamanan bisa dibilang sangat rentan
·         Sulit dikembangkan
·         Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing pengguna
·         Troubleshooting yang dibilang cukup sulit
·         Karena data tersebar di masing masing perangkat, maka tentu saja harus dilakukan backup di masing masing komputer.


Cara kerja :
Untuk membangun jaringan peer to peer tidak memerlukan hub, sebab antar komputer bisa langsung dihubungkan menggunakan sebuah kabel UTP dan konektor RJ45. Komputer yang dihubungkan pun tidak harus memiliki spesifikasi yang sama, cukup dengan menambahkan network card pada komputer, maka komputer bisa saling terhubung.
Pada jaringan internet, penggunaan konsep peer to peer oleh berbagai penyedia layanan peer to peer atau yang dikenal dengan istileh ‘file sharing’ membuat kita dapat melihat file yang dimiliki orang lain yang juga terhubung dengan internet. Dan bukan hanya itu, kita juga dapat mendownload dan mengcopynya. Hal ini menjadi kontroversi, sebab ilegal file sharing dapat menimbulkan banyak kerugian, misalnya seperti kasus Naspster (berbagi file musik) di tahun 1999 lalu.

modul 10