Kamis, 02 Januari 2020
IP SUBBNETING
IP SUBBNETING
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Kuningan
Alasan Melakukan Subneting
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network
Tujuan Subneting
Universitas Kuningan
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub
jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk
memudahkan pengelola jaringan komputer (system Administrator, Network Administrator,
maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address
untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses subnetting
sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR seperti yang disebutkan
sebelumnya.
Alasan Melakukan Subneting
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network
Tujuan Subneting
- Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan
beberapa proses antara lain :
- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
- Menentukan jumlah host per subnet.
- Menentukan subnet yang valid.
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
- Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
Notasi Panjang Prefix
Apa itu Prefix?
Prefix adalah petunjuk banyak bit dari sebuah IP Address
yang merupakan jumlah porsi dari Network ID. Notasi network prefix juga dikenal
dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Sementara
nilai-nilai bit yang terdapat di subnet mask didefinisikan oleh RFC 950 sebagai
berikut:
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network
identifier diset ke nilai 1
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier
diset ke nilai 0
Dan berikut ini adalah contoh format penggunaan network prefix
Kelas alamat : Kelas A
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8
Kelas alamat : Kelas B
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16
Kelas alamat : Kelas C
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24
DHCP
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol
Nama : Myrta Amaryllidya
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration
Protocol adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada
komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut
sebagai DHCP server.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah
protokol yang berbasis arsitektur client/server yang
dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam
satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak
menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara
manual
Computer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.
Dengan demikian admintrastor tidak perluh lagi memberikan alamat IP secara
manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan kepada DHCP
Server
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka computer
tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP, maka server
Cara kerja :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan
konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP
lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara
sendiri-sendiri)
1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client
tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client
tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
Kelebihan
1.Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau
PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi
lain.
2.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang
tidal bisa dipakai oleh client
yang lain.
3.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP
untuk jangka waktu
tertentu dari server.
4.Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
5 Mencegah terjadinya IP conflict.
Kekurangan:
Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal
itu jika server mati
maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak
terhubung.
DNS
DNS (Domain Name System)
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
DNS adalah singkatan dari Domain Name System yang merupakan
sebuah sistem untuk menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain
dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan
komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host
dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima
surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS adalah sistem yang memudahkan Anda dalam melakukan
browsing di internet. Anda tidak perlu mengingat alamat website dalam angka.
Anda cukup menuliskan nama domain yang ingin Anda buka dan DNS akan
menerjemahkannya ke alamat IP tujuan Anda.
DNS biasanya digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk
menyelesaikan permintaan untuk nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan
menemukan layanan komputer serta perangkat di seluruh dunia. DNS menyediakan
pelayanan yang cukup penting untuk internet, ketika perangkat keras komputer
dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti
pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk
menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber
universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan
fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat
pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan
diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
Fungsi DNS
Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama
domain;
Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address
yang dimasukkan;
Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
Cara Kerja DNS
DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file
HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses
selesai.
DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah
dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada,
kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS
pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada
cache-nya.
Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak
ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang
dimiliki oleh server.
Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan
menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud.
Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke
client (melalui web browser).
DNS juga dapat di implementasikan ke
private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena
user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup
host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah
komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan
satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
- .com Organisasi
Komersial
- .edu Institusi pendidikan
atau universitas
- .org Organisasi
non-profit
- .net Networks (backbone
Internet)
- .gov Organisasi
pemerintah non militer
- .mil Organisasi
pemerintah militer
- .num No telpon
- .arpa Reverse DNS
- .xx dua-huruf untuk kode
Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)
ROUTING
ROUTING
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Tahukah kamu tentang routing static dan dynamic Routing,
adalah protokol yang berguna untuk memetakan rute dari tujuan paket.
Sedangkan routing sendiri itu dibagi menjadi dua, yaitu
Static Routing dan Dynamic Routing. Untuk pengertian dari Static Routing dan
Dynamic Routing simak baik-baik artikel ini ya
Routing static itu merupakan jenis dari routing yang
dilakukan oleh admin jaringan untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan
yang dituju dan semua itu dilakukan secara manual.
Routing static ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Jalur spesifik ditentukan
oleh admin jaringan
Pengisian tabel routing
dilakukan secara manual oleh admin jaringan
Routing static ini
biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil
Dibalik semua itu, routing static juga memiliki beberapa
kelebihan dan kelemahan, diantaranya :
Kelebihan menggunakan Routing static
Meringankan kinerja
processor router
Tidak ada bandwidth yang
diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing pada saat
pengiriman paket
Routing statis lebih aman
dibandingkan routing dinamis
Routing Statis kebal dari
segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan membajak traffik
Kelemahan menggunakan routing static
Administrator jaringan
harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan
Hanya dapat digunakan
untuk jaringan berskala kecil
Admisnistrasinya cukup
rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router yang harus dikonfigurasi
secara manual
Rentan terhadap kesalahan
saat entri data routing statis yang dilakukan secara manual
Contoh Routing Static
1. Cisco
Format routing static :
ip route network netmask gateway
Contoh routing static :
ip route 192.168.20.0 255.255.255.0 192.168.10.2
Routing Dynamic
Routing Dynamic Route atau yang biasa dusebut dengan Dynamic
Route adalah sebuah router yang membuat tabel routing secara otomatis. Apa itu
tabel routing? tabel routing merupakan tabel yang memuat tentang seluruh IP
address dari interfaces router dan juga memuat tentang informasi routingnya.
Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara
router lainnya. Dalam kata lain Dynamic route besifat dinamik dan mampu melakukan
update route dengan cara medistribusikan informasi mengenai jalur terbaik ke
router lain.
Dynamic route ini juga memiliki ciri-ciri,
diantaranya;
Router berbagi informasi routing secara otomatis, Jumlah
gateway sangat banyak, Routing tabel dibuat secara dinamik, serta Membutuhkan
protokol routing (contohnya RIP ,OSPF, dll).
Dynamic route juga bisa membuat keputusan pada route yang
mana sebuah paket mencapai tujuan. Umumnya ia mengirimkan paket ke route yang
paling efisien; salah satu yang menghasilkan jumlah hop lebih sedikit.
Bagaimanapun, jika route macet, dynamic route dapat mengirimkan paket ke route
alternatif.
Adapun keuntungan dynamic route adalah sebagai berikut :
Cocok untuk area
besar/luas
Hanya mengenalkan alamat
yang terhubung langsung dengan routernya
Router secara otomatis berbagi
informasi
Routing table dibuat
secara dinamik
Tidak perlu mengetahui
semua alamat network yang ada
Administrator tidak ikut
campur tangan
Sedangkan kelemahan dynamic route adalah sebagai berikut
:
Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena
router membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga
setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat
semua alamat IP yang ada.
Contoh Dynamic Routing
1. RIP (Routing Information
Protocol)
Format :
router rip
network network
Contoh :
router rip
network 192.168.20.0
3. OSPF (Open Shortest Path First)
Format :
router ospf id
network network wildcard area id_area
Contoh :
router ospf 10
network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0
PUBLIC & PRIVATE IP Addres
PUBLIC & PRIVATE IP Address
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Kali ini saya akan membahas tentang PUBLIC & PRIVATE IP
Address
Apa sih itu IP PUBLIC & IP PRIVATE ??
IP Public
IP Public adalah IP address yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan
berisi beberapa buah network ID yang dijamin unik yang digunakan untuk lingkup
internet, host yang menggunakan IP public dapat diakses oleh seluruh user yang
tergabung diinternet baik secara langsung maupun tidak langsung (melalui
proxy/NAT). IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia
umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203. Contoh : P Public adalah akses
Speedy modem yang merupakan IP Public 125.126.0.1
IP Private
IP Private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host yang
menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja. Contoh
: IP private akses di LAN modem menggunakan IP Private 192.168.1.1
Apa sih perbedaan diantara keduanya ??
Perbedaan IP Private dan IP Public
a). IP Public
Sebuah alamat IP Public yang ditugaskan untuk setiap
komputer yang terhubung pada internet dimana setiap IP adalah unik. Maka akan
tidak bisa ada dua komputer dengan alamat IP Public yang sama dalam seluruh
Internet. Skema pengalamatan memungkinkan komputer untuk “menemukan satu sama
lain” dan melakukan pertukaran informasi. Pengguna tidak memiliki kontrol atas
alamat IP (Public) yang diberikan ke komputer. Alamat IP Public ditugaskan
untuk komputer oleh Internet Service Provider secara langsung setelah komputer
terhubung ke gateway Internet. Sebuah alamat IP Public dapat berupa statis atau
dinamis. Sebuah alamat IP public static tidak dapat berubah dan digunakan
terutama untuk hosting halaman Web atau layanan di Internet. Di sisi lain
sebuah alamat IP Public yang dinamis dipilih dari sebuah pool yang tersedia
pada alamat dan perubahan masing-masing terjadi satu kali untuk menghubungkan
ke Internet. Sebagian besar pengguna internet hanya akan memiliki IP dinamis
yang bertugas untuk setiap komputer. Ketika terjadi disconnetted atau jaringan
terputus apabila menghubungkannya kembali maka otomatis akan mendapat IP baru.
b). IP Private
Sebuah alamat IP dianggap pribadi jika nomor IP termasuk
dalam salah satu rentang alamat IP untuk jaringan pribadi seperti Local Area
Network (LAN). Internet Assigned Numbers Authority (IANA) telah mereservd tiga
blok berikut ruang alamat IP untuk jaringan pribadi (jaringan lokal) :
Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255 (Total Addresses:
16,777,216)
Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255 (Total Addresses:
1,048,576)
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255 (Total Addresses: 65,536)
Kelas D : 224.0.0.0 – 239.255.255.255
Kelas E : 24-.0.0.0 – 255.255.255.255
Alamat IP Private/Pribadi yang digunakan untuk
penomoran komputer dalam jaringan pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN
bisnis di bandara dan hotel yang memungkinkan komputer dalam jaringan untuk
berkomunikasi satu sama lain. Katakanlah misalnya, jika jaringan X terdiri dari
10 komputer masing-masing dapat diberikan IP mulai dari 192.168.1.1 ke
192.168.1.10. Berbeda dengan
IP publik, administrator jaringan pribadi bebas untuk
menetapkan alamat IP dari pilihannya sendiri (disediakan nomor IP pada
kisaran alamat IP pribadi seperti yang disebutkan di atas). Perangkat dengan
alamat IP private tidak dapat terhubung langsung ke Internet. Demikian juga,
komputer di luar jaringan lokal tidak dapat terhubung langsung ke perangkat
dengan IP pribadi. Hal ini dimungkinkan untuk menghubungkan dua jaringan
pribadi dengan bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network
Address Translation. Jika jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui
koneksi Internet melalui ISP) maka setiap komputer akan memiliki IP swasta
maupun IP publik. Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP
publik digunakan untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna
internet dengan koneksi DSL / ADSL akan memiliki Ip seperti IP publik.
IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203
Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3. Kelas C –> IP 192.168.x.x
IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau L
IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203
Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
1. Kelas A –> IP 10.x.x.x
2. Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3. Kelas C –> IP 192.168.x.x
IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau L
Untuk kelas A : 10.0.0.1 – 10.255.255.254
Untuk kelas B : 172.16.0.1 – 172.31.255.254
Untuk kelas C : 192.168.0.1 – 192.168.255.254
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Nama : Myrta Amaryllidya
Kelas : SINFC-2019-D
Nim : 20190910124
Nim : 20190910124
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Apa itu TCP/IP???
Pengertian
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
merupakan salah satu jenis protokol jaringan yang dapat memberikan keleluasaan
dalam berkomunikasi antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam satu
jaringan walaupun platform yang digunakan pada komputer-komputer tersebut
berbeda satu sama lain.
Model jaringan TCP/IP yaitu berbentuk layer atau lapisan.
Ada 5 Lapisan pada TCP/IP, antara lain:
Physical Layer
Merupakan lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik
seperti media komunikasi, dll. Lapisan ini fleksibel sesuai dengan media
komunikasi yang digunakan.
Network Access Layer
Berfungsi mengatur penyaluran data pada media fisik yang
digunakan. Lapisan ini memberikan layanan dan koreksi terhadap kesalahan data
yang ditransmisikan.
Internet Layer
Berfungsi mendefinisikan bagaimana hubungan antara dua pihak
dapat terjadi pada suatu jaringan. Pada jaringan internet, lapisan ini bertugas
untuk memastikan agar semua paket data yang dikirimkan dapat sampai di
tujuannya masing-masing.
Transport Layer
Berfungsi mendefinisikan cara-cara untuk melakukan
pengiriman data antara end to end host. Lapisan ini menjamin bahwa informasi
yang diterima oleh penerima adalah sama dengan informasi yang dikirim oleh pengirim.
Cara Kerja TCP/IP
Cara Kerja TCP/IP
Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur
jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah
komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya,
kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan
meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi, terjadi
aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas. Pada
pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah.
OSI
Pengertian OSI
OSI adalah protokol untuk menyatakan model jaringan yang
melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras / “hardware” yang
digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara
tidak langsung menimbulkan modularity.
Modularity mengacu pada pertukaran protokol di level
tertentu tanpa mempengaruhi atau merusak hubungan atau fungsi dari level
lainnya. Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan
komunikasi terus berlangsung. Pertukaran ini berlangsung didasarkan pada
perangkat keras / “hardware” dari vendor yang berbeda dan bermacam-macam alasan
atau keinginan yang berbeda.
Lapisan OSI
OSI terdiri dari 7 lapisan, antara lain:
Physical
Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar
sistem.
Data Link
Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame
yang berhubungan dengan hardware kemudian diangkut melalui media komunikasi
dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi
dan penanganan error.
Network
Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan
rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di
jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
Transport
Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga
koneksi logika “end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error.
Session
Menenutkan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan
mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi
layer ini disebut “session”.
Presentation
Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat
untuk transfer data. Contoh konversi format teks ASCII untuk dokumen, .gif dan
JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi
dan konversi.
Application
Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini
bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti
e-mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau
aplikasi komputer lainnya.
Cara kerja OSI
Ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data
tersebut harus melewati ke-tujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer
aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut
melewati layer aphysical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer
dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi
penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya.
Application Layer
Merupakan lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang
berfungsi mendefinisikan aplikasi-aplikasi yang berjalan pada jaringan. Oleh
karena itu, akan banyak protokol pada lapisan ini sesuai dengan jumlah aplikasi
yang dapat dijalankan.
Perbedaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya
memiliki 4 Layer.
TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI
Layer adalahProtocol Independen.3.
Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation,
dan sessiondirepresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP,yaitu layer.
Semua standard yang digunakan pada jaringan TCP/IP dapat
diperoleh secaracuma-cuma dari berbagai komputer di InterNet, tidak
seperti OSI.
Perkembangan ISO/OSI tersendat tidak seperti TCP/IP.
Untuk jangka panjang, kemungkinan TCP/IP akan menjadi
standart dunia jaringankomputer, tidak seperti OSI.
OSI mengembangkan modelnya berdasarkan teori, sedangkan
TCPmengembangkan modelnya setelah sudah diimplementasikan.
TCP/IP mengombinasikan presentation dan session layer OSI ke
dalam applicationlayer.
TCP/IP mengombinasikan data link dan physical layers OSI ke
dalam satu layer.
TCP/IP lebih sederhana dengan 4 layer.
TCP/IP lebih kredibel karena protokolnya. Tidak ada network
dibangun dengan protokol OSI,walaupun setiap orang menggunakan model OSI
untuk memandu pikiran mereka.
Persamaan antara model OSI dan TCP/IP antara lain :
1) Keduanya memiliki layer (lapisan).
2) Sama – sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) Memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar keduanya adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) Dua-duanya punya transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) Dua-duanya menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).
7) TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
MEDIA JARINGAN
MEDIA JARINGAN
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Kuningan
Apa itu media jaringan ?sebuah komputer tidak akan berjalan tanpa media jaringan bukan ??
Perangkat keras yang
dibutuhkan untuk membangun sebuah komputer baik hardware maupun software, yaitu
minimal dua buah komputer, Network inteface card, serta perangkat lain seperti
hub, repeater, router, bridge, file server, dan media tranmisi.
1. Media Transmisi menggunakan Kabel (Wired
Network)
Hampir semua jaringan komputer
yang ada saat ini menggunakan kabel sebagai media transmisi. Media transmisi
ini memiliki keterbatasan jangkauan dan tidak efisien karena banyak memakai tempat
untuk jaringan kabel. Jaringan kabel ini biasanya digunakan dalam area lokal,
misalnya dalam satu gedung atau antargedung dalam satu lembaga pendidikan. Bila
sumber data dan penerima memiliki jarak yang tidak terlalu jauh, kabel memang
dapat digunakan sebagai media transmisi.
Kabel yang sering digunakan
sebagai media transmisi antara lain:
1.Twisted Pair
2. Coaxiax
3.Serat optic,dll
2.
Media Transmisi tanpa Kabel(WirelessNetwork)
Media transmisi tanpa kabel
merupakan komunikasi data dalam jaringan komputer yang tidak memanfaatkan kabel
sebagai media transmisi, melainkan berupa gelombang elektromagnetik. Jaringan
tanpa kabel ini memberikan keunggulan kepada pemakai untuk dapat mengakses
setiap saat di mana pun berada. Sedangkan kekurangan media transmisi ini adalah
kemampuan transfer data lebih kecil dibandingkan dengan jaringan kabel.Pada
media transmisi ini, masih sering terjadi gangguan sehingga memungkinkan
terjadinya kehilangan data. Jika sumber data dan penerima data jaraknya cukup
jauh atau medannya sulit, maka dapat digunakan media transmisi radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan melalui udara terbuka berupa:
1. Gelombang Mikro
2. Gelombang radio,dll
Media jaringan atau media
transmisi merupakan media yang menghubungkan satu perangkat dengan perangkat
yang lainnya. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang
listrik, gelombang elektromagnetik ataupun gelombang cahaya dapat dipakai
sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data.
Dalam jaringan komputer dikenal
ada tiga jenis media transmisi yang dapat digunakan yaitu media tembaga (cooper
media), Optic Media (Fiber Optic) dan frekuensi radio (wireless).
Media yang mana yang cocok untuk
digunakan?
Semua media (media tembaga,
fiber optic maupun wireless) mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing.
Akan tetapi sebelum anda menentukan jenis media yang digunakan ada baiknya anda
memperhatikan faktor-faktor berikut:
·
Harga
·
Keandalan (reliability)
·
Kemudahann instalasi dan perawatan
·
Laju pengiriman data maksimal
·
Keamanan data
·
Ketahanan terhadap interferensi
·
Kemudahan konfigurasi
A.
Cooper Media (Media Tembaga)
Copper media merupakan semua media
transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut
dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah
sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.
Kelebihan
:
·
Murah
·
Jarak jangkauan yang luas
·
Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi
sampai dengan 900 kanal telepon
·
Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil
kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.
Kekurangan
:
·
Instalansi yang rumit
·
Redaman yang relative besar, sehingga untuk
hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater.
·
Jika kabel dipasang diatas tanah, rawan terhadap
gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan.
Adapun contoh dari media tembaga
adalah kabel STP, Kabel UTP dan kabel Coaxial.
B.
Optic Media (Fiber Optic)
Fiber optic merupakan sebuah
Teknologi kabel yang menggunakan benang serat kaca atau plastik untuk
mengirimkan data agar sampai ke tujuannya.
Kabel Fiber optic terdiri
dari seikat benang kaca, yang masing-masing mampu mentransmisi pesan modulasi
ke gelombang cahaya. serat kaca biasanya memiliki diameter sekitar
120 mikrometer yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu
tempat ke tempat lain hingga jarak 50km tanpa menggunakan repeater.
Kelebihan fiber optic
diantaranya :
·
Kemampuan mengirim data dengan kapastitas yang
besar dan jarak yang jauh.
·
Kecepatan transmisi hingga
mencapai gigabits
·
Tingkat keamanan fiber optic yang tinggi
·
Tahan terhadap gangguan elektromagnetik
·
Lebih menghemat tempat, dibandingkan dengan
kabel tembaga.
Adapun
Kekurangan dari kabel fiber optic diantaranya adalah:
·
Harganya yang cukup mahal
·
instalasi yang cukup rumit.
C.
Wireless Media
Wireless Media merupakan suatu
media transmisi data yang tidak memerlukan kabel dalam proses transmisinya,
media ini memanfaatkan sebuah antena untuk transmisi di udara, ruang hampa
udara, atau air. Pada sisi pengiriman / transmisi Antena menyebarkan energy
elektromagnetik ke dalam media (biasanya udara), sedangkan untuk sisi
penerimaan sinyal, antena menangkap gelombang elektromagnetik dari media.
Pada dasarnya terdapat dua jenis
konfigurasi untuk transmisi wireless :
1. Searah
Untuk konfigurasi searah, antena
pentransmisi mengeluarkan sinyal elektromagnetik yang terpusat; antenna
pentransmisi dan antenna penerima harus disejajarka dengan hati-hati. Umumnya,
semakin tinggi frekuensi sinyal, semakin mungkin menfokuskannya kedalam sinar
searah.
2. Segala Arah
Untuk konfigurasi segala arah, sinyal yang ditransmisikan menyebar luas ke segala penjuru dan diterima oleh banyak antenna.
2. Segala Arah
Untuk konfigurasi segala arah, sinyal yang ditransmisikan menyebar luas ke segala penjuru dan diterima oleh banyak antenna.
Kelebihan media nirkabel
diantaranya:
·
Mobilitas
·
Proses instalasi cepat
·
Fleksibilitas Tempat
·
Pengurangan anggaran biaya
·
Jangkauan luas
·
Tidak mengurangi kerapian ruangan
Kelemahan jaringan nirkabel :
·
Kecepatan transfer data terbatas
·
Alatnya cukup mahal.
·
Mudah mendapatkan Interferensi Gelombang
·
Kapasitas jaringan terbatas.
peralatan jaringan
PERALATAN JARINGAN KOMPUTER
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2919-D
Prodi : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Kuningan
Peralatan jaringan komputer merupakan semua peralatan yang dapat digunakan untuk membantu dalam pembuatan jaringan komputer. Peralatan ini dapat anda temukan dengan mudah di toko-toko komputer dengan harga yang cukup murah. Berikut ini adalah peralatan - peralatan yang harus anda siapkan jika hendak membuat jaringan computer :
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2919-D
Prodi : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Kuningan
Peralatan jaringan komputer merupakan semua peralatan yang dapat digunakan untuk membantu dalam pembuatan jaringan komputer. Peralatan ini dapat anda temukan dengan mudah di toko-toko komputer dengan harga yang cukup murah. Berikut ini adalah peralatan - peralatan yang harus anda siapkan jika hendak membuat jaringan computer :
Merupakan perangkat jaringan
yang bekerja pada OSI layer 1 (Phisycal Layer). Fungsinya menerima sinyal dari
suatu komputer kemudian mentransmisikannya ke komputer yang lain. Hub tidak
mengenal MAC Address, sehingga tidak dapat memilah data mana yang harus
ditransmisikan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya collition atau tabrakan data
pada suatu jaringan. Hub ada yang bersifat aktif dan ada juga yang pasif. Hub
memiliki beberapak port tempat meletakan atau memasang kabel dengan konektor RJ
45.
·
- Switch
Hampir sama dengan Hub. Bekerja
pada OSI layer 2 (Data Link Layer). Bedanya dengan hub switch sudah mengenal
mac address sehingga sudah bisa mengatasi terjadinya collition atau tabarakan
data. Sudah memiliki jalur trasnmisi full duplex dimana memiliki dua jalur
terpisah antara transmiter dan receiver.
·
- Router
Bekerja pada OSI layer 3 (network
layer). berfungsi untuk penghubung atau penerus paket data antara dua segmen
jaringan yang berbeda atau lebih.
·
- Repeater
Sesuai dengan arti katanya
pengulang, repeater berfungsi untuk menerima dan menguatkan kembali sinyal yang
diterima untuk kembali dipancarkan ke tempat yang lebih jauh. Dengan repeater
kita dapat menghubungkan perangkat pada jarak yang berjauhan.
·
- Bridge
Sesuai dengan arti katanya yaitu
jembatan, bridge berfungsi untuk menghubungkan atau menjembatani
dua buah jaringan. Bridge dapat menghubungkan dua jaringan yang memiliki
media komunikasi dan topologi jaringan yang berbeda
·
- Konektor
Merupakan perangkat jaringan
yang digunakan untuk penghubung kabel. konektor ini terpasang pada ujung -
ujung kabel. Konektor bisa berupa BNC, RJ 45 atau ST
·
- Crimping Tools
Merupakan peralatan jaringan
yang dapat digunakan untuk memasang konektor RJ 45 pada kabel UTP
·
- Cable Tester
Merupakan alat yang dapat
digunakan untuk mengukur sambungan kabel. Dengan menggunakan alat ini kita
dapat mengetahui apakah kabel jaringan yang kita gunakan tersambung dengan baik
atau tidak.
TOPOLOGI JARINGAN
Universitas KuninganTOPOLOGI JARINGAN
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2919-D
Prodi : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Haiii semua tahukah kalian apa itu topologi dan ada berapa macam
bagaimana bisa komputer satu bisa terhubung ke komputer lainnya ??
Topologi jaringan sering kali dipakai suatu perusahaan, lembaga, atau pun badan institusi agar antaranggota bisa saling melakukan komunikasi dengan cepat dan aman.
Topologi ini banyak digunakan diperusahaan dalam jaringan yang memiliki performa tinggi membutuhkan bandwitdth. Metode ini menghubungkan antarkomputer dengan cara membentuk rangkaian sebuah lingkaran atau yang lebih banyak di sebut cincin, masing masing pada titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN. . Sistem topologi jaringan berbentuk ring dibuat untuk bisa saling berinteraksi dalam keadaan dekat atau jauh.
Kekurangan :
Cara kerja topologi RING
Setiap node pada sentral memiliki penguat sinyal di kedua sisinya. Sehingga, setiap perangkat saling bekerja sama untuk menguatkan sinyal. Alat bernama token akan membantu saat proses penerimaan dan penerusan sinyal. Token juga berfungsi sebagai
pengantar data jika dibutuhkan oleh suatu node.
Topologi ini adalah topologi yang pertama kali digunakan untuk menghubungkan komputer. dalam topologi ini masing-masing komputer aka terhububng ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan computer
Kelebihan :
kekurangan :
Cara kerja topologi BUS
Cara Kerja topologi jaringan bus menghubungkan sesuatu ke setiap komputer di jaringan yang disebut trunk segmen. Bus biasanya disebut kabel yang menghubungkan ujung ke ujung dan ini digunakan untuk mengirimkan sinyal dari satu ujung ke ujung lainnya. Pada akhir setiap terminator ditempatkan ia mengenali kemana arah data bepergian dan juga terminator digunakan untuk menyerap sinyal. Jika terminator tidak menyerap sinyal kemudian sinyal yang sama tercermin kembali ke bus, hal ini mengacaukan aliran seluruh data. Topologi tipe Bus dianggap sebagai jaringan pasif karena komputer sebagian besar tergantung pada sinyal yang ditransmisikan.
bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Karakteristik :
suatu jaringan komputer dimana bentuk koneksi antar perangkat komputer saling terhubung secara langsung satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan.
Karakteristik :
Kelebihan :
jaringan di dalam komputer yang di dalam rangkaiannya hanya terdiri dari beberapa komputer saja, bahkan tak lebih jumlahnya dari 10 komputer. Sehingga setiap komputer satu sama lainnya dapat saling berinteraksi tanpa harus adanya server. Dapat dikatakan jika setiap komputer dapat menjadi client ataupun server. Hal inilah yang merupakan konsep dari
topologi peer to peer.
Karakteristik Topologi Peer to Peer
Cara kerja :
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2919-D
Prodi : Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Haiii semua tahukah kalian apa itu topologi dan ada berapa macam
bagaimana bisa komputer satu bisa terhubung ke komputer lainnya ??
Topologi jaringan adalah suatu cara untuk membuat sejumlah
komputer saling berhubungan satu sama lain baik dua computer ataupun lebih ,
baik menggunakan kabel maupun yang nirkabel. Biasanya, tujuan topologi jaringan
adalah demi kemudahan pertukaran informasi. Unsur unsur dasar penyusun
jaringan, yaitu node,link,danstation.
Topologi jaringan sering kali dipakai suatu perusahaan, lembaga, atau pun badan institusi agar antaranggota bisa saling melakukan komunikasi dengan cepat dan aman.
Macam-Macam Topologi Jaringan
Metode untuk membuat topologi jaringan memiliki banyak
variasi, tergantung pada pilihan dan kebutuhan penggunanya. Masing-masing
metode memiliki kekurangan dan kelebihan. Berikut ini adalah macam-macam
topologi jaringan.
1.
- Topologi RING
Topologi ini banyak digunakan diperusahaan dalam jaringan yang memiliki performa tinggi membutuhkan bandwitdth. Metode ini menghubungkan antarkomputer dengan cara membentuk rangkaian sebuah lingkaran atau yang lebih banyak di sebut cincin, masing masing pada titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN. . Sistem topologi jaringan berbentuk ring dibuat untuk bisa saling berinteraksi dalam keadaan dekat atau jauh.
Karakteristik :
a.
Setiap computer atau node terhubung secara
langsung satu sama lain
b.
Proses pengiriman data pada satu waktu hanya
dapat dilakukan oleh satu node dan proses pengiriman satu jalur
c.
Jenis kabel jaringan yang digunakan umumnya UTP
d.
Kerusakan pada salah satu node berpengaruh
terhadap yang lainnya
Kelebihan :
·
Cenderung mudah di rancang
·
Akses data lebih baik daripada topologi bus
·
Mudah dalam proses konfigurasi
·
Konfigurasi point to point
·
Hemat kabel
Kekurangan :
·
Jika salah satu node mengalami kerusakan maka
seluruh jaringan akan ikut tergangu, namun ini dapat diatasi menggunakan dua
jalur cincin
·
Proses pengembangan lebih sulit dikarenakan
proses penambahan
·
Diperluhkan penanganan dan pengelolaan khusus
·
Lebih sulit dikonfigurasi daripada topologi star
Cara kerja topologi RING
Setiap node pada sentral memiliki penguat sinyal di kedua sisinya. Sehingga, setiap perangkat saling bekerja sama untuk menguatkan sinyal. Alat bernama token akan membantu saat proses penerimaan dan penerusan sinyal. Token juga berfungsi sebagai
pengantar data jika dibutuhkan oleh suatu node.
2.
- Topologi BUS
Topologi ini adalah topologi yang pertama kali digunakan untuk menghubungkan komputer. dalam topologi ini masing-masing komputer aka terhububng ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan computer
Karakteristik :
a.
Sangat sederhana dalam instalasi.
b.
Sangat ekonomis dalam biaya.
c.
Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu
kabel.
d.
Tidak diperlukan hub, yang banyak
diperlukanadalah Tconnector pada setiap ethernet card.
e.
Problem yang sering terjadi adalah jika salah
satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node
tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Kelebihan :
·
Tidak memerlukan sumber daya kabel yang
banyak
·
Biayanya juga lebih murah dibanding dengan
topologi lainnya
·
tidak terlalu rumit jika kita ingin menambah
jangkauan jaringan
kekurangan :
·
Tidak cocok untuk Trafic(lalu lintas) jaringan
yang padat.
·
Sangat sulit untuk melakukan troubleshoot pada
bus.
·
Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang
lain.
Cara kerja topologi BUS
Cara Kerja topologi jaringan bus menghubungkan sesuatu ke setiap komputer di jaringan yang disebut trunk segmen. Bus biasanya disebut kabel yang menghubungkan ujung ke ujung dan ini digunakan untuk mengirimkan sinyal dari satu ujung ke ujung lainnya. Pada akhir setiap terminator ditempatkan ia mengenali kemana arah data bepergian dan juga terminator digunakan untuk menyerap sinyal. Jika terminator tidak menyerap sinyal kemudian sinyal yang sama tercermin kembali ke bus, hal ini mengacaukan aliran seluruh data. Topologi tipe Bus dianggap sebagai jaringan pasif karena komputer sebagian besar tergantung pada sinyal yang ditransmisikan.
3.
- Tolopogi STAR
bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Masing- masing workstation di hubungkan secara langsung ke Server atau Hub/Swich. Intinya topologi ini mengunakan Hub/Switch untuk menghubungkan dari komputer satu ke komputer yang lain. Hub/ Switch berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dari kopmputer dan meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan Hub/Swich tersebut. Topologi jaringan Star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Karakteristik :
·
Setiap Node berkomunikasi secara
langsung dengan central node. Traffic data mengalir dari node ke central node dan
kembali lagi.
·
Muda di kembangkan karena setiap node hanya
memiliki kabel yang langsug terhubung ke central node.
·
Jika terjadi kerusakan pada salah satu node maka
hanya pada node tersebut yang terganggu tanpa menggangu jaringan lain.
·
Dapat di gunakan Kabel Lower karena
hanya meng-handle satu trafik node dan biasannya mengunakan kabel UTP.
Kelebihan :
·
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
·
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang
sibuk.
·
Penambahan dan pengurangan station dapat
dilakukan dengan mudah.
·
Akses Kontrol terpusat.
·
Kemudahan deteksi dan
isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
·
Paling fleksibel.
Kekurangan :
·
Jika node tengah mengalami kerusakan, maka
seluruh rangkaian akan berhenti.
·
Boros dalam pemakaian kabel.
·
HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
·
Jaringan tergantung pada terminal pusat.
·
Jika menggunakan switch dan lalu lintas data
padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
·
Biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau
ring.
Cara kerja :
Hub yang telah tersambung dengan
server penyedia paket data sudah harus siap untuk sebagai pusat dari jaringan
komputer. Lalu, pasang kabel-kabel di dalam port pada hub atau switch yang
dipakai sebagai sentral. Jika tiap kabel sudah terpasang, hubungkan kabel-kabel
tersebut ke dalam komputer-komputer yang dijadikan sebagai client atau user. Dengan
seperti itu, setiap user atau client akan mendapatkan data yang sama seperti
apa yang dimiliki oleh server sebagai sentral dan juga sumber paket data.Jika
memakai topologi star dalam pembuatan suatu jaringan komputer,maka harus
membuat setiap komputer yang dipakai sebagai user dan membutuhkan tiap komputer
dengna satu instalasi kabel. Oleh sebab itu jika mempunyai 50 unit komputer
client atau user, maka membutuhkan 50 unit kabel supaya suatu jaringan topologi
star bisa berjalan dengan baik dan optimal di setiap komputer user.Penggunaan
topologi star bukan saja yang konvensional, tetapi telah ada istilah topologi
star hybrid. Yang pada dasarnya topologi ini sama saja dengan topologi star
umumnya. Tetapi yang membedakan adalah pemakaian kabelnya yang seringkali
memakai beberapa tipe kabel di suatu jaringan komputernya.Pemakaian beberapa
tipe kabel lebih menuju pada kualitas dari transfer data yang bisa dilaksanakan
oleh server dan hub atau switch kepada user. Semakin bagus kualitas dan jenis
kabel yang dipakai di topologi star, maka semakin bagus pula kualitas dari
transfer sinyal dan paket data dalam jaringan komputer tersebut.
4.
- Topologi MESH
suatu jaringan komputer dimana bentuk koneksi antar perangkat komputer saling terhubung secara langsung satu dengan yang lainnya dalam satu jaringan.
Dalam topologi mesh atau
topologi jala, masing-masing perangkat komputer dalam satu jaringan dapat
saling berkomunikasi langsung karena saling terhubung satu sama lain, atau
disebut dengan dedicated links. Topologi Mesh umumnya dibuat untuk jaringan
yang skalanya tidak terlalu besar dan membutuhkan komunikasi antar perangkat
dengan cepat.
Karakteristik :
·
Setiap perangkat komputer dalam topologi mesh
saling terhubung satu sama lain
·
Topologi mesh menggunakan banyak kabel agar
dapat menghubungkan semua perangkat
·
Masing-masing node memiliki setidaknya 2 atau
lebih port l/O
·
Setiap node memiliki konfigurasi yang berbeda
dalam berkomunikasi
Kelebihan :
·
Adanya link khusus
·
merupakan jaringan kuat
·
Memiliki sifat Robust
·
Pengiriman data dapat dilakukan secara bersamaan
·
Pemecahan masalah lebih mudah
Kekurangan :
·
Proses perawatan sangat menyita waktu serta
membutuhkan pendanaan yang mahal.
·
Sulit untuk diimplementasikan atau diterapkan.
·
Dibutuhkannya penggunaan ethernet serta kabel
yang banyak.
·
Dengan banyaknya kabel yang terpasang akan
meningkatkan resiko terjadinya gangguan jaringan.
·
tingkat redudansi yang cukup tinggi dibandingkan
topologi jenis lain.
Cara kerja
Secara sederhana cara kerja
topologi mesh adalah setip node pada jaringan akan saling terhubung karena
menggunakan kabel yang langsung menuju node yang dituju. Jadi data yang
mengalir akan langsung menuju ke node yang dituju sehingga data yang mengalir pada
topologi mesh sangat cepat. Datayang mengalir ini langsung menuju node tujuan
tanpa harus melalui node lain.
5.
- Topologi PEER TO PEER
jaringan di dalam komputer yang di dalam rangkaiannya hanya terdiri dari beberapa komputer saja, bahkan tak lebih jumlahnya dari 10 komputer. Sehingga setiap komputer satu sama lainnya dapat saling berinteraksi tanpa harus adanya server. Dapat dikatakan jika setiap komputer dapat menjadi client ataupun server. Hal inilah yang merupakan konsep dari
topologi peer to peer.
Karakteristik Topologi Peer to Peer
·
Topologi paling sederhana dalam proses
penginstalan
·
Client dapat bertindak sebagai server atau
sebaliknya
·
Topologi Peer to Peer lebih mudah untuk
diimplementasikan karena banyaknya dukungan dari perangkat keras dan perangkat
lunak model terbaru
Kelebihan Topologi Peer to Peer
·
Biaya yang murah
·
Masing masing pc/laptop dapat berperan sebagai
client maupun server
·
Instalasi yang cukup mudah
·
Setiap perangkat komputer yang ada di dalam
jaringan topologi peer to peer dapat melakukan transfer file serta menerima
file yang disesuaikan dengan kebutuhan masing masing oengguna.
·
Client bisa menjadi server atau sebaliknya
Kekurangan Topologi Peer to Peer
·
Keamanan bisa dibilang sangat rentan
·
Sulit dikembangkan
·
Sistem keamanan di konfigurasi oleh masing
pengguna
·
Troubleshooting yang dibilang cukup sulit
·
Karena data tersebar di masing masing perangkat,
maka tentu saja harus dilakukan backup di masing masing komputer.
Cara kerja :
Untuk membangun jaringan peer to peer tidak memerlukan hub,
sebab antar komputer bisa langsung dihubungkan menggunakan sebuah kabel UTP dan
konektor RJ45. Komputer yang dihubungkan pun tidak harus memiliki spesifikasi
yang sama, cukup dengan menambahkan network card pada komputer, maka
komputer bisa saling terhubung.
Pada jaringan internet, penggunaan konsep peer to peer oleh
berbagai penyedia layanan peer to peer atau yang dikenal dengan istileh ‘file
sharing’ membuat kita dapat melihat file yang dimiliki orang lain yang juga
terhubung dengan internet. Dan bukan hanya itu, kita juga dapat mendownload dan
mengcopynya. Hal ini menjadi kontroversi, sebab ilegal file
sharing dapat menimbulkan banyak kerugian, misalnya seperti
kasus Naspster (berbagi file musik) di tahun 1999 lalu.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol Nama : Myrta Amaryllidya Nim : 20190910124 Kelas : SINFC-2019...