Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Kuningan
Alasan Melakukan Subneting
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network
Tujuan Subneting
Universitas Kuningan
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub
jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk
memudahkan pengelola jaringan komputer (system Administrator, Network Administrator,
maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address
untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses subnetting
sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR seperti yang disebutkan
sebelumnya.
Alasan Melakukan Subneting
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network
Tujuan Subneting
- Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan
beberapa proses antara lain :
- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
- Menentukan jumlah host per subnet.
- Menentukan subnet yang valid.
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
- Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
Notasi Panjang Prefix
Apa itu Prefix?
Prefix adalah petunjuk banyak bit dari sebuah IP Address
yang merupakan jumlah porsi dari Network ID. Notasi network prefix juga dikenal
dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Sementara
nilai-nilai bit yang terdapat di subnet mask didefinisikan oleh RFC 950 sebagai
berikut:
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network
identifier diset ke nilai 1
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier
diset ke nilai 0
Dan berikut ini adalah contoh format penggunaan network prefix
Kelas alamat : Kelas A
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8
Kelas alamat : Kelas B
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16
Kelas alamat : Kelas C
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24
Tidak ada komentar:
Posting Komentar