laporan praktikum jaringan komputer
Kamis, 02 Januari 2020
IP SUBBNETING
IP SUBBNETING
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Kuningan
Alasan Melakukan Subneting
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network
Tujuan Subneting
Universitas Kuningan
Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub
jaringan yang lebih kecil yang disebut “subnet.” Subnetting digunakan untuk
memudahkan pengelola jaringan komputer (system Administrator, Network Administrator,
maupun pengguna biasa) dalam mengelola jaringan, melakukan alokasi IP Address
untuk setiap ruangan dan gedung sesuai dengan kebutuhan. Proses subnetting
sendiri dilakukan dengan menggunakan nilai CIDR seperti yang disebutkan
sebelumnya.
Alasan Melakukan Subneting
walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama, yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic untuk network
Tujuan Subneting
- Untuk mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host, kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak terpakai).
- Membagi satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
- Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan
beberapa proses antara lain :
- Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
- Menentukan jumlah host per subnet.
- Menentukan subnet yang valid.
- Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet.
- Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet.
Notasi Panjang Prefix
Apa itu Prefix?
Prefix adalah petunjuk banyak bit dari sebuah IP Address
yang merupakan jumlah porsi dari Network ID. Notasi network prefix juga dikenal
dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR). Sementara
nilai-nilai bit yang terdapat di subnet mask didefinisikan oleh RFC 950 sebagai
berikut:
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network
identifier diset ke nilai 1
Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier
diset ke nilai 0
Dan berikut ini adalah contoh format penggunaan network prefix
Kelas alamat : Kelas A
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8
Subnet Mask (biner) : 11111111.00000000.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.0.0.0
Prefix length : /8
Kelas alamat : Kelas B
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.00000000.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.0.0
Prefix length : /16
Kelas alamat : Kelas C
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24
Subnet Mask (biner) : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Prefix length : /24
DHCP
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol
Nama : Myrta Amaryllidya
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration
Protocol adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada
komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut
sebagai DHCP server.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah
protokol yang berbasis arsitektur client/server yang
dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam
satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak
menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara
manual
Computer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.
Dengan demikian admintrastor tidak perluh lagi memberikan alamat IP secara
manual pada saat konfigurasi TCP/IP, tapi cukup dengan memberikan kepada DHCP
Server
Pada saat kedua DHCP client dihidupkan, maka computer
tersebut melakukan request ke DHCP-Server untuk mendapatkan nomor IP, maka server
Cara kerja :
DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan
konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP
lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara
sendiri-sendiri)
1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client
tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
1. IP Least Request
Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client
tersebut.
3. IP Lease Selection
Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
Kelebihan
1.Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau
PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi
lain.
2.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang
tidal bisa dipakai oleh client
yang lain.
3.DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP
untuk jangka waktu
tertentu dari server.
4.Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
5 Mencegah terjadinya IP conflict.
Kekurangan:
Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal
itu jika server mati
maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak
terhubung.
DNS
DNS (Domain Name System)
Nama : Myrta Amaryllidya
Nim : 20190910124
Kelas : SINFC-2019-D
Prodi Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer
DNS adalah singkatan dari Domain Name System yang merupakan
sebuah sistem untuk menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain
dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan
komputer, misalkan: Internet. DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host
dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima
surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS adalah sistem yang memudahkan Anda dalam melakukan
browsing di internet. Anda tidak perlu mengingat alamat website dalam angka.
Anda cukup menuliskan nama domain yang ingin Anda buka dan DNS akan
menerjemahkannya ke alamat IP tujuan Anda.
DNS biasanya digunakan sebuah Layanan Nama Domain untuk
menyelesaikan permintaan untuk nama-nama website menjadi alamat IP untuk tujuan
menemukan layanan komputer serta perangkat di seluruh dunia. DNS menyediakan
pelayanan yang cukup penting untuk internet, ketika perangkat keras komputer
dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas seperti
pengalamatan dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk
menggunakan nama host dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber
universal (URL) dan alamat surel. Analogi yang umum digunakan untuk menjelaskan
fungsinya adalah DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat
pengguna mengetikkan www.indosat.net.id di peramban web maka pengguna akan
diarahkan ke alamat IP 124.81.92.144 (IPv4) dan 2001:e00:d:10:3:140::83 (IPv6).
Fungsi DNS
Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama
domain;
Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address
yang dimasukkan;
Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
Cara Kerja DNS
DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file
HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses
selesai.
DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah
dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada,
kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS
pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada
cache-nya.
Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak
ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang
dimiliki oleh server.
Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan
menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud.
Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke
client (melalui web browser).
DNS juga dapat di implementasikan ke
private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
1. Mudah, DNS sangat mudah karena
user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup
host name (nama Komputer).
2. Konsisten, IP address sebuah
komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
3. Simple, user hanya menggunakan
satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
Top-Level Domains
Pada bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:
- .com Organisasi
Komersial
- .edu Institusi pendidikan
atau universitas
- .org Organisasi
non-profit
- .net Networks (backbone
Internet)
- .gov Organisasi
pemerintah non militer
- .mil Organisasi
pemerintah militer
- .num No telpon
- .arpa Reverse DNS
- .xx dua-huruf untuk kode
Negara (id:indonesia.my:malaysia,au:australia)
Langganan:
Postingan (Atom)
-
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol Nama : Myrta Amaryllidya Nim : 20190910124 Kelas : SINFC-2019...